Sabtu, 07 Mei 2016

Dari Cara Belajar Yang Diwarnai Kekerasan Menuju Cara Belajar Yang Membebaskan

          1. Pengajaran sebagai proses yang diwarnai kekerasan
Pengajaran dengan proses kekerasan yang dimaksud yaitu dimana orang memandang dunianya sebagai wilayah baru yang harus ditaklukan. Untuk dapat ditaklukan harus membuat keadaan dapat dikuasai, inilah yang membuat kebanyakan guru dan murid sibuk, dan seorang guru dianggap berhasil sering kali adalah yang dapat meyakinkan orang bahwa dia mempunyai alat-alat yang perlu untuk menjinakan singa ganas yang akan dihadapai kalau dia meninggalkan bangku pendidikan.
            
Ada beberapa cara untuk menaklukan dunia yaitu dengan persaingan, satu arah dan mengasingkan.
a)             Persaingan
Maksud dari persaingan yaitu orang berusaha untuk melebihi kemampuannya dari orang lain, tanpa mempedulikan orang lain, dengan kata lain ego dalam diri seseorang yang berperan. Salah satu contoh yaitu: kalau kita melihat seorang murid yang mempunyai nilai yang tinggi, baru merasa bangga kalau dia yakin bahwa kawan-kawannya mempunyai nilai yang rendah. Dengan demikian jelaslah bahwa pengetahuan bukan lagi mereupakan suatu anugerah yang harus dibagi rasakan, melainkan sebuah milik yang harus dipertahankan.
b)             Satu arah
Dalam rangka ini guru mempunyai kedudukan kuat: dia tahu dan harsu tahu. Murid bagaimanapun juga lemah: dia tidak tahu dan harus mau tahu. Maka seluruh gerakan adalah dari guru kepada murid, dari yang kuat kepada yang lemah, dari seorang yang sudah tahu kepada yang belum tahu.
c)             mengasingkan
maksud dari pengasingan yaitu baik murid maupun guru tidak dapat mengungkapkan keribadian merekaaau menggukan hubungan mereka satu sama lain yang teratur sebagai sumber utama belajar. Mereka melihat jauh ke cakrawala dan menatikan akan ada sesuatu yang tampak darisana, sementara pada waktu yang sama mereka menjadi buta terhadap apa yang terjadi di depan mata mereka.

2.             Pengajaran sebagai proses yang membebaskan
Maksud dari pengajaran yang membebaskan yakni: antar guru dan murid harus menyadari akan dirinya masing-masing dan mempunyai sikap yang bijaksana serta saling menerima satu sama lain.
Hubungan yang membebaskan antara gur dan murid ialah bahwa pihaknya masing-masing memcoba membangkitakan yang dimiliki oleh pihak yang lain dan menjadikannya bagi yang lain. Selain itu bukan hanaya murid yang belajar dari guru, akan tetapi sebaliknya guru harus belajar dari murid. Selain itu pelajaran yang didapat hahrus dapat diaktualisikan.

3.             Resistensi terhadapap belajar
Belajar dimaksudkan umtuk membawa orang kepada pemahaman atas keadaan manusia dan dunianya yang membebaskan. Membebaskan kita dari titik gelap yang menghalangi kita untuk menatap masa depan. Ada tiga hal yang mengahalangi kita dalam menatap masa depan yakni pengandaian yang keliru, beban yang keliru, ketakutan untuk bertemu dengan diri sendiri.


Pelayanan Yang Kreatif. Henri J.M. Nouwen

0 komentar:

Posting Komentar